Mengetahui Worldcoin: Proyek Kripto Terhenti Sementara Oleh Komdig

Table of Contents
Mengetahui Worldcoin: Proyek Kripto Terhenti Sementara Oleh Komdig

Indonesia termasuk sebagai destinasi perluasan proyek keuangan tersebut, kripto Worldcoin milik CEO OpenAI Sam Altman.

Phenomenon Worldcoin mulai terlihat di awal tahun 2024 saat perusahaan Tools for Humanity dengan sigap mendirikan tempat pendaftaran Worldcoin di berbagai kota besar di Indonesia.

Dengan janji-janji tentang token yang dapat dikonversi menjadi uang, ribuan penduduk dengan sukarela mengantri untuk menscan iris mata mereka menggunakan alat berteknologi canggih bernama "Orb" yang berbentuk bulat futuristic tersebut.

Karena itu, setelah pemindaian iris mata lewat alat Orb selesai dilakukan, para pengguna akan menerima World ID dan juga bonus berupa koin token Worldcoin (WLD) dengan nilai mencapai ratusan ribu rupiah.

Akan tetapi, kedatangan Worldcoin mulai menarik perhatian pihak berwenang dan ahli teknologi di Indonesia. Keberatan utamanya berkaitan dengan pengumpulan data biometri, khususnya gambar retina mata, yang bersifat sangat sensitif dan tak dapat diperbaiki jika sampai bocor.

Lalu, apa itu Worldcoin?

Worldcoin adalah proyek uang kripto di bawah naungan Tools for Humanity yang berbasis di San Fransisco dan Berlin. Menariknya, proyek yang satu ini hanya dapat dibuat dan digunakan oleh manusia sungguhan.

Diketahui, untuk mendapatkan World ID atau akun kripto Worldcoin, para calon pengguna harus melakukan pemindaian iris mata, dengan tujuan agar pengguna dapat membedakan antara orang sungguhan dengan robot AI daring.

Walaupun melakukan pemindaian iris mata, dalam laman resmi mereka, World menegaskan bahwa informasi pribadi yang disebarluarkan kepada World dikodekan selama perpindahan dan penyimpanan.

Di samping itu, World Foundation serta perusahaan kontributor dari Tools for Humanity sama sekali tidak menjual atau berencana untuk menjual informasi pribadi apa pun, terutama yang berkaitan dengan data biometrik.

Dibekukan Komdigi

Kecemasan terkait kebocoran informasi publik oleh Worldcoin membuat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera bertindak dengan menangguhkan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronika (TDPSE) dari jasanya tersebut. Worldcoin dan WorldID.

Komisi Digital berencana mengundang PT Terang Bulan Abadi serta PT Sandina Abadi Nusantara guna menyampaikan keterangan terkait adanya tuduhan pelanggaran aturan dalam pengoperasian sistem digital.

Kepala Badan Pengawas Ruang Digital Kominfo Alexander Sabar menjabarkan bahwa tindakan tersebut dilakukan berdasarkan laporan dari publik terkait aktivitas tidak biasa yang terhubung ke layanan Worldcoin dan WorldID.

"Pembatasan ini adalah upaya pencegahan guna menghindari kemungkinan ancaman bagi publik. Selain itu, kami berencana untuk segera mengundang PT Terang Bulan Abadi untuk memberikan keterangan resmi," jelas Alexander Sabar di Jakarta pada hari Minggu, 4 April 2025.

Temuan awal mengindikasikan bahwa PT Terang Bulan Abadi belum mendaftarkan diri menjadi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak mempunyai Tanda Daftar PSE seperti yang ditetapkan oleh aturan pemerintah.

Sebaliknya, layanan Worldcoin dicatatkan dengan menggunakan TDPSE berdasarkan badan hukum yang lain, yakni PT Sandina Abadi Nusantara.

Posting Komentar