Catat Tanggal Istimewa: Hujan Meteor dan fenomena langit lainnya di Mei 2025

Sejumlah peristiwa astronomi akan mewarnai langit malam bulan ini, Mei 2025. Avivah Yamani, penggiat komunitas astronomi Langit Selatan di Bandung mengatakan beberapa fenomena menarik sudah mengantre, mulai dari hujan meteor hingga parade penampakan planet.
“Ada hujan meteor Eta Aquarid. Lalu posisi planet Saturnus dan Venus lumayan tinggi untuk dilihat,” katanya kepada Tempo pada Kamis 1 Mei 2025.
Pada hari ini, Ahad, 4 Mei 2025, bulan juga bakal terlihat berpasangan dengan Mars menjelang tengah malam di arah barat laut, pada 4 Mei
Meteor shower yang berlangsung mulai tanggal 19 April hingga 28 Mei ini akan mencapai titik tertingginya antara 5 dan 6 Mei 2025. Debu sisa komet Halley tersebut akan tampak datang dari konstelasi Bima Sakti atau Aquarius, yang kelihatan muncul pukul 01:21 Waktu Indonesia Bagian Barat ke arah timur. Anda dapat melihat sekitar 10 sampai 30 meteor setiap jam menjelang fajar.
Pada tanggal 23 Mei 2025, ke arah timur lagi, Bulan akan nampak dekat dengan planet Saturnus sekitar jam 03.00 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIB). Kemudian esok hari, yaitu pada dini hari pukul 03.00 WIB, gantian Venus yang bakal terlihat mendekati Bulan.
Berdasarkan data dari situs web official Langit Selatan, Bulan akan bertemu juga dengan bintang-bintang bersinar terang seperti Spica pada tanggal 10 Mei dalam arah mengarah ke timur, lalu menuju tenggara sampai pagi hari. Kemudian pada 14 Mei 2025, di lokasi yang sama, bulan akan nampak sangat dekat dengan Antares mulai dari sore hingga Matahari muncul. Sementara itu konjungsi Uranus pada tanggal 18 Mei dapat menyebabkan planet tersebut sesaat tidak bisa diamati dari Bumi dikarenakan tertutup oleh sinar matahari.
Bulan akan memasuki fase perbani , hal ini berarti separuh permukaan Bulan yang dapat kita lihat dari Bumi nampak cerah, sementara sisanya kelihatan gelap. Bulan kemudian akan mencapai posisi paling jauhnya dari Bumi yaknialias apogee Pada tanggal 11 Mei 2025, terdapat jarak sejauh 406.244 kilometer.
Setelah memasuki periode purnama pada tanggal 12 Mei, Bulan secara bertahap akan bergerak, yang menyebabkan waktunya muncul menjadi lebih larut malam. Ketika fase perbani Selesai pada tanggal 20 Mei, Bulan purnama akan bersinar dari tengah malam sampai senja di siang hari. Kondisi ini akan mencapai titik maksimum ketika Bulan mendekati Bumi sejauh 357.119 kilometer pada 26 Mei. Sementara itu, fenomena serupa selanjutnya akan terjadi pada 27 Mei 2025.
Posting Komentar