Berbagai Teknik Menikung yang Mengejutkan dalam Sejarah MotoGP: Kini Lebih Ekstrim dari Sebelumnya

Seiring dengan sejarahnya, berbagai teknik menikung telah diterapkan oleh para pembalap MotoGP, antara lain knee down, elbow down, dan shoulder down.
Teknik melintasi tikungan ini terus meningkat seiring berjalannya waktu, sesuai pula dengan peningkatan kecepatan pada motor MotoGP.
Teknik khusus menikung dalam balap MotoGP pun turut menyita perhatian penonton dan akhirnya ditiru oleh beberapa pecinta motor ketika mengendarai sepedanya di jalanan umum.

Para pembalap akan mengarahkan sepedanya ke dalam tikungan guna menghadang gaya sentrifugal yang terjadi ketika melakukan manuver tersebut.
Di tahap awal MotoGP di tahun 1950an, para pembalap cukup miringkan badannya secara perlahan tanpa harus melakukan gerakan yang sangat drastis saat mengendarai sepeda motornya untuk menikon tikungan.
Secara perlahan sejak akhir tahun 1960-an, gaya bermanuver melintasi tikungan milik para pembalap terus berevolusi hingga mencapai tahap dikenal sebagai knee down, yaitu posisi di mana lutut mereka menyentuh aspal ketika melakukan manuver tersebut.

Ini disokong oleh peningkatan spesifikasi ban yang hanya memberi sedikit ruang untuk melaksanakan gerakan tersebut.
Jarno Saarinen, pembalap dari Finlandia, menjadi orang pertama yang mencoba gaya knee down, serta teknik memeluk tangki ketika melintasi garis lurus, metode yang masih digunakan sampai hari ini.
Di tahun 1970-an, gaya riding dengan posisi lutut menempel ke tanah mulai menjalar luas berkat pengaruh Kenny Roberts. Hal ini akhirnya menciptakan suatu trend bagi para pecinta motor di setiap penjuru dunia.
Kemudian pada era 1990-an, teknik menikung terus meningkat secara signifikan seiring dengan pertumbuhan yang cepat dalam desain motor serta spesifikasi ban yang digunakan.
Di samping gerakan "knee down", para pembalap juga mampu menggerakkan berat badan mereka dengan lebih lincah untuk mendistribusikan bobot ke sepeda motornya saat melakukan perputaran tikungan.
Meskipun demikian, sebab teknologi elektronik saat itu belum terlalu maju, jumlah kecelakaan relatif tinggi disebabkan oleh gaya bermanuver yang ekstrim pada zaman tersebut.
Selanjutnya, dari periode 4-strok di awal tahun 2000 sampai saat ini, gaya menikung terus mengalami perkembangan.
Itu dikarenakan perangkat elektronik memberikan jaminan keamanan bagi para pembalap, ditambah dengan kualitas ban yang terus meningkat.
Teknik elbow down pun ikut diciptakan, memungkinkan para pembalap untuk membentangkan badannya dengan sangat ekstrim sampai siku mereka menyentuh permukaan jalan.
Kemudian evolusi berlanjut ke teknik shoulder down, di mana bahkan bahunya pun turut menyentuh trek ketika pebalap melewati tikungan.
Pada posisi bahu yang rendah tersebut, kepala serta helm sang pembalap hanya sedikit terpisah dari permukaan jalanan ketika melakukan manuver tikungan.
Posting Komentar